Author : Kanon Kuroii
Chapter : 7/??
Genre : romance, humor
Pairing : AoixUruha, ToraxAoi (one-sided), more to come
Rating : PG-13
Warning : Manxman, idiot author
Disclaimer :
Comment : fanfic series pertama^^d
Prologue/Chapter 1/Chapter 2/Chapter 3/Chapter 4/Chapter 5/Chapter 6
Uruha keluar dari toko itu beberapa menit kemudian. Ia melihat ke arah taman yang berada di depan toko itu dan menemukan Aoi, Takeru dan Masato sedang duduk di rumput taman tersebut. Mereka terlihat saling bercanda. Takeru yang secara tidak sengaja menoleh ke arah Uruha pun tersenyum kepada Uruha dan memberikan isyarat untuk menghampiri mereka. Dan Uruha pun menghampiri mereka.
“Uru! Kau mau es krim?” tanya Takeru yang langsung menghampiri Uruha ketika Uruha melangkahkan kaki ke dalam taman tersebut.
“Err—boleh, aku suka es krim...“ jawab Uruha.
“Kau dengar itu Aou!“ Takeru berteriak ke arah Aoi yang sedang duduk di sebelah Masato sambil memainkan gitarnya. Aoi pun menolehkan kepalanya ke arah Takeru dan Uruha. “Uruha juga mau es krim! Jadi kau harus mentraktir kami es krim!“ rengek Takeru.
Akhirnya Aoi pun menyerah dan berdiri dari rumput tersebut. “Baiklah... Mommy—“ ucapnya sambil mengeluarkan dompetnya dan berjalan ke arah stand es krim.
“YEEEY!“ dengan semangat Takeru langsung mengangkat tangannya ke udara dan melompat kegirangan. “Ayo Uru! Kita di traktir Aou!“ Takeru pun menarik tangan Uruha dan membawanya ke tempat stand es krim.
“Irashai masen,” penjaga stand tersebut menyambut Aoi, Takeru dan Uruha dengan ramah.
“Aku mau chocholate venom miracle!” pesan Takeru dengan semangat. Uruha pun hanya tersenyum kecil melihat tingkah Takeru yang seperti anak berumur 6 tahun yang merengek es krim kepada ayahnya.
“Kau?” tiba – tiba saja Aoi membalikkan badanya ke arah Uruha. Membuat Uruha terbuyar dari lamunannya.
“Eh? E—vanilla chocho cream,” Uruha asal mengucapkan nama es krim yang tertera di menu.
Akhirnya setelah mereka mendapatkan es krim, mereka pun kembali menuju tempat dimana Masato telah menanti mereka. Ia memainkan gitar Aoi yang di tinggal oleh Aoi tadi.
“Senang setelah mendapatkan pencuci mulut, Mommy-chan?” ledek Masato.
“Shut up Ma-chi! Aku ingin menikmati masa – masa berdua dengan es krim ini!” protes Takeru kesal dan mulai melahap es krimnya sendirian. Masato pun hanya tertawa.
“Masato, aku mau pulang. Kanon pasti sudah menungguku di rumah.“ Aoi pun mengambil gitarnya dan bersiap untuk pulang.
“EEEEH!? Sudah mau pulaaang~?“ Takeru yang sedang asik dengan es krimnya pun langsung berhenti menjilatinya dan berjalan ke arah Aoi. “Tapi kan kita belum bermain hari ini~“
“Aku harus pulang, Kanon sudah menungguku di rumah. Aku berjanji untuk mengajarinya bermain gitar hari ini...“
“Ouh, okay— titip salamku untuk Kanon-chan! Mommy rindu padanya!“ ucap Takeru akhirnya. Aoi pun hanya menganggukkan kepalanya dan mulai berjalan kembali ke arah mobilnya yang di parkir di dekat toko milik Takeru. Ketika ia membalikkan badannya dan berjalan ke arah kolam.
“Kau tidak pulang?” Uruha yang sedang asik menyantap es krimnya sambil memandangi bebek yang sedang berenang di kolam taman pun sontak kaget dan menatap muka Aoi.
“EH!? E—ya, aku lupa kalau aku janji ke rumah Reita sekarang.” Jawab Uruha gagap dan berdiri. Aoi hanya mengangguk dan kembali berjalan ke arah mobilnya ketika ia di kejutkan oleh suara Uruha yang berat dan melengking.
“BAN MOBILKU BOCOOOORR!!“ teriak Uruha saat melihat ban mobil Alpard ungunya yang kempes. Es krim yang daritadi di pegangnya jatuh dengan tidak sengaja dan mengotori kaosnya. “AAARGH! Kaos barukuuu!!“
Aoi pun yang sudah berniat untuk pergi pulang akhirnya mengurungkan niatnya dan berjalan ke arah mobil Uruha, “Ada apa?“
“Mobil Alpardku tercinta sedang terluka! Lihat! Bannya bocor!” Uruha menunjuk ban mobilnya yang bocor. “Dan lihat ini! Kaos Luna Sea baruku terkena tumpahan es krim itu! Sekarang kotooor~ aku tidak akan bisa ke tempat Reita...“ dengan lemas Uruha langsung duduk di pinggir jalan dan meratapi nasipnya. Aoi yang daritadi diam saja akhirnya menarik tangan Uruha dan membawanya kembali ke dalam toko Takeru.
“A—Aoi! Kenapa kita kembali!?“ Uruha terlihat bingung. Dan lagi – lagi tangannya di genggam Aoi dengan erat.
“Bajumu kotor, kau harus ganti kaosmu itu dengan yang baru.“ Ucap Aoi santai sambil membuka pintu toko itu.
“Aoi? Kau sudah kembali? Mana Takeru dan Masato?” tanya Mitsuru bingung.
“Pilihlah kaos yang kau suka, biar aku yang bayar.” Ucapnya santai sambil kembali duduk di sofa yang terletak di belakang kasir. Uruha pun menggerutu, apa – apaan itu!? Aku ini orang kaya! Aku mampu membeli kaos sendiri!— gerutu Uruha.
“Aku mampu membeli kaos ini dengan uangku sendiri tahu,” ucapnya sebal.
***
Aoi dan Uruha akhirnya keluar dari toko tersebut. Lagi – lagi Aoi menggenggam tangannya dan membawanya ke arah mobilnya.
“Kenapa aku harus naik mobilmu?” tanya Uruha pedas. Ia masih sedikit kesal dengan sikap Aoi yang sombong di toko tadi.
“Naik saja, aku akan mengantarkanmu ke tempat Reita.”
“Lalu mobilku bagaimana?“
Dengan malas Aoi mengambil handphonenya dan mengetik sesuatu dengan cepat. “Anak – anak SCREAM PARTY akan mengurusnya,“ jawabnya datar.
Akhirnya dengan pasrah Uruha pun naik ke kursi penumpang di sebelah Aoi. Setelah memastikan Uruha menggunakan sabuk pengamannya, Aoi pun menjalankan mobilnya ke arah rumah Reita.
to be continue...
0 komentar:
Leave a Comment