FANFIC - usual love story, [chapter 3]

Title : usual love story
Author : Kanon Kuroii
Chapter : 3/??
Genre : romance, humor
Pairing : AoixUruha, ToraxAoi (one-sided), more to come
Rating : PG-13
Warning : Manxman, idiot author
Disclaimer : I put them in the dungeon. I DON’T OWN THEM!
Comment : fanfic series pertama^^d

Prologue/Chapter 1/Chapter 2


Uruha memasuki ruang musik dengan semangat. Karena akhirnya ia dapat bertemu dengan Aoi lagi setelah kejadian minggu lalu. Ia membuka pintu ruang musik dengan sedikit kasar, membuat siswi yang berada di dalam kelas teriak seketika. Uruha segera meminta maaf dan memalingkan badannya ke arah pojok be;akang kelas, tempat di mana Aoi biasa duduk. Dan Aoi memang berada di sana.

“Hay Aouuu~“ Uruha menyapa Aoi dengan ceria. Aoi yang sedang asik bermain dengan gitarnya pun menoleh ke arah Uruha dengan muka yang datar-tanpa-ekspresi.

“...” Aoi tidak mengeluarkan suaranya sedikitpun dan hanya menatap Uruha dengan kedua mata hitamnya.

“Errr... aku duduk di sebelahmu yah!” Uruha segera menaruh gitarnya di atas mejanya dan duduk. Aoi pun mencoba kembali berkonsentrasi kembali kepada gitarnya sebelum—

“Aoi, kau nanti mau makan siang bersama? Nanti akan ku kenalkan kepadamu 5 Bintang yang lain... yah~ mungkin kau kenal dengan Ruki dan Kai, tapi kau kan belum kenal dengan Reita. Dia anak yang menyebalkan, tapi kalau kau sudah kenal dia, dia pasti akan menyenangkan! Nanti aku kenalkan, ya?“ Uruha menatap Aoi dengan antusias.

“Tidak,“ jawab Aoi singkat.

“Aaaah~ kenapa tidaaak!? Pasti akan menyenangkan kalau 5 Bintang bisa berkumpul bersama, ya!? Kumohoooon~ sekali ini sajaaaa...“ Uruha menarik lengan kemeja Aoi dengan kencang, membuat Aoi hampir kehilangan keseimbangannya dan menjatuhkan gitarnya.

“—Lepaskan,“ Aoi melepas genggaman Uruha dari lengan bajunya dengan kasar.

“Jadi kau ikut a—“ Uruha belum menyelesaikan ucapannya ketika tiba – tiba Aoi berdiri dari kursinya, membuat Uruha terkejut dan menatap muka Aoi.

“Sudahkah ku bilang agar kau jangan menggangguku? Hanya karena kau tahu nama panggilanku bukan berarti kalau kau adalah temanku. Dan aku tidak tertarik dengan title ’5 Bintang’ yang kalian banggakan, jadi jangan pernah bawa aku ke dalam lingkaran dunia kalian.“

***

Aoi menyenderkan kepalanya di pagar atap sekolah, gitar di pangkuannya. Kepalanya mengadah ke langit. Apabila ia sedang kesal, ia selalu pergi ke atap sekolah setiap ia sedang memikirkan sesuatu. Ia sangat suka dengan langit karena warna biru yang di miliki langit selalu membuatnya tenang.

“Hhh...” Aoi menghelakan nafasnya.

“Sepertinya bukan aku saja yang selalu pergi ke atap ketika sedang ada masalah,” seseorang menghampiri Aoi. Aoi pun menolehkan kepalanya ke asal suara. Tinggi, berambut hitam dan rokok di mulutnya. Aoi pun menyadari kalau orang tersebut adalah orang yang waktu itu berpas – pasan dengannya ketika akan pergi ke atap.

“...Boleh aku duduk di sebelahmu?” Aoi menatap muka orang itu, sepasang mata yang tajam, bibir yang lembut, berkulit putih dan rokok di mulutnya yang membuatnya makin terlihat seksi. Aoi merasa ada yang aneh di dalam badannya ketika melihat orang tersebut, seakan – akan membakar dan membuat mukanya menjadi merah.

“—Heey?” orang itu menggoyangkan tangannya di depan muka Aoi.

“Ah... maaf. Silakan,” Aoi terkejut mendengar perkataannya sendiri. Dengan mudahnya ia memberikan permisi kepada orang yang belum ia kenal.

Seketika itu juga, orang tersebut langsung duduk di sebelah Aoi. Sambil menghisap rokoknya dalam – dalam.

“Tora,”

“Eh?” Aoi menatap orang tersebut dengan bingung.

“—Namaku Tora,“

***

Uruha menghampiri ketiga temannya yang sedang asik mengobrol di kafetaria. Ia berusaha mencari Aoi dan mengajaknya, tapi ia tidak menemukannya di mana – mana.

“Hey Uru!” sapa Reita dari tempat duduknya. Uruha pun langsung duduk di sebelah bangku Reita yang kosong.

“...Hey,“ balas Uruha pelan.

“Ada apa lagi kali ini?“ Reita yang mengerti sekali dengan sahabatnya dari kecil tersebut langsung mengetahui kalau Uruha pasti sedang ada masalah.

“Kau tahu Aoi?” Uruha memulai pembicaraannya.

“Aoi?” semuanya menatap bingung ke arah Uruha.

“Yuu, Shiroyama Yuu maksudku.“

“KAU MENYEBUTNYA SIAPA!?“ Ruki menatap Uruha dengan mata terbelalak.

“Aoi, ia menyuruhku memanggilnya Aoi...“ ucap Uruha heran melihat sikap teman – temannya.

“Wow Uruha. Apa yang kau lakukan sehingga ia memberikan nama panggilannya kepadamu?“ Kai pun tidak percaya apa yang di katakan Uruha barusan. “...Selama ini kami yang sekelas saja tidak pernah mengetahui nama panggilannya,“ Ruki mengangguk mengiyakan perkataan Kai.

“Hem~ entah lah, ia hanya mengatakannya begitu saja dan pergi. Bukankah ini pertanda bagus?“

Sebelum ada satu pun yang menjawabnya, tiba – tiba dari ujung kafetaria terdengar suara kursi terjatuh dan jeritan para murid wanita. Sontak para 5 Bintang pun menoleh ke arah suara tersebut.

“Perlu ku jelaskan sekali lagi? INI MEJA KAMI.“ Ucap seorang siswa sambil menarik kerah siswa tersebut.

“Ma—maafkan aku Saga-san,“ jerit siswa itu.

Dengan keras, Saga langsung membanting siswa itu ke lantai. Murid itu pun berteriak kesakitan. Para murid wanita pun menjerit, sedangkan murid pria hanya dapat melihatnya tanpa berani melakukan apa – apa. Karena apabila kalian melawan 5 Disaster, maka selama kalian bersekolah di sini kalian tidak akan sekolah dengan selamat. Karena itu mereka hanya terdiam.

“Pukul dia Saga! Pukul! Tunjukkan siapa bosnya! Hajar anak kelas A itu!“ Shou dan Hiroto menyoraki Saga dengan semangat. Sedangkan Nao hanya melihat dengan diam, mukanya pucat.

Dengan semangat Saga langsung mengangkat tangannya ke udara dan siap memukul siswa tersebut ketika seseorang menyuruhnya berhenti.

“Hentikan!” teriak Ruki dari kejauhan. Para murid wantia dan pria pun langsung menyingkir seolah membuat jalan untuk para 5 Bintang agar lewat.

“Well well, lihat siapa yang datang untuk menyelamatkan teman sesama bangsawannya.“ ledek Shou sambil menatap ke empat 5 Bintang itu dengan sinis. “5 Bintang. Pujaan seluruh murid wanita di St. Angelo ini... Aku sungguh tersanjung“ Shou menunjukkan muka seolah – olah ia merasa terharu oleh 5 Bintang.

“Jaga sikapmu, Kazamasa-kun.“ Ucap Kai tenang.

“Kau tidak dapat memerintahku seperti itu, Yutaka!“ Shou berjalan ke arah Kai untuk memberikan pelajaran. Tapi ia di tahan oleh Saga.

“Kalau aku mau menghajarnya, apa urusannya dengan kalian?“ tanya Saga.

“Tentu saja aku tidak ada hubungannya dengan kami, tapi aku tidak ingin sekolah keluargaku tercemar karena ada muridnya yang melakukan tindakan menyimpang dari peraturan,“ ancam Uruha dengan kesal.

“Hahaha. Lihatlah siapa yang berbicara, anak dari pemilik sekolah ini. Takashima Kouyou-chan...“ Saga berjalan menghampiri Uruha, sehingga sekarang mereka berdua saling berhadapan.

“Jangan sekali – kali kau memanggilku dengan sebutan itu lagi,“ geram Uruha kesal. Saga pun tersenyum sinis melihat raut muka Uruha yang sangat marah. Dan dengan ringan, kepalan tangan mendarat di pipi Uruha. Saga memukulnya dengan kencang, sehingga Uruha pun terjatuh ke lantai.

“Ugh...“ Uruha menggeram kesakitan sambil memegang pipinya.

“KAU!“ Reita yang daritadi diam saja pun akhirnya kesal karena sahabatnya di pukul. Ia pun menarik kerah seragam Saga dan memukul muka Saga.

“Saga-chi!” Nao kaget melihat Saga yang juga terjatuh ke lantai. Ia segera menghampiri Saga dan berlutut di sebelahnya.

”Kau! Kau kira kau siapa!” Shou dan Hiroto pun geram dan siap menghajar Reita yang di temani oleh Ruki untuk melawan Shou dan Hiroto.

“Hey! Ada apa ini ribut – ribut!?“ tiba – tiba saja guru datag menghampiri mereka. Di belakangnya terdapat beberapa murid wanita yang sepertinya memberitahukan kejadian ini kepada guru tersebut.

”Takahashi, ke ruangan saya” guru itu pun menunjuk Saga agar menyuruhnya mengikutinya ke ruang guru. Dengan malas pun akhirnya Saga berdiri dan mengikuti guru tersebut. Saat melewati Uruha dan Kai, ia hanya menatapnya dan mengucapkan beberapa sumpah serampah kepada mereka. Dan akhirnya Saga pun keluar dari kafetaria.



A/N : KYAAAAAAAA!! Gazette vs. alicenine. XDDDD ... well, sementara ini ga isa lanjutin. sibuk mao ULANGAN SEMESTER!!

0 komentar:

Leave a Comment

Back to Home Back to Top Zealotus. Theme ligneous by pure-essence.net. Bloggerized by Chica Blogger.