Author : Kanon Kuroii
Chapter : 1/??
Genre : romance, humor
Pairing : RukiXTakeru
Rating : NC-17
Warning : Manxman, kissing, idiot author
Disclaimer :
Comment : buat di sela sela bikin Usual Love Story
+++++++++++++++++++
"Konnichiwa! Kami adalah SuG, indie band PSCompany... yoroshiku onegai shimashu!" Yuji memperkenalkan bandnya kepada seluruh anggota PSC yang lainnya.
"Kyaaaa! mereka semua imut - imuut~" Uruha berteriak kegirangan.
"Aku Yuji, gitaris." Yuji memperkenalkan dirinya dengan senyum yang lebar dan cemerlang.
"Mitsuru, drummer." Mitsuru membungkuk dalam.
"Chiyu desu~ bassis" Chiyu melambaikan tangannya ke semuanya.
"Masato, gi-" tiba - tiba saja perkataan Masato di potong oleh orang berambut pirang yang berdiri di sebelahnya.
"HAY MINNA-SAAAAN!! Aku adalah Takeru! Dan aku adalah vokalis band inii!!" orang berambut pirang yang ternyata bernama Takeru itu melompat kegirangan dan memeluk Hiroto secara tidak sengaja. Membuat semua mamber PSC yang berada di ruangan itu tertawa lantang.
"Takeru!" dengan sigap Mitsuru langsung menarik Takeru dari tubuh mungil Hiroto yang terlihat bingung oleh sikap juniornya ini. "...Tunjukkan sedikit sopan santunmu! Mereka ini senior kita, hormatilah mereka... Atau tidak ada coklat untuk malam ini!" ancam Mitsuru.
"Eeeee~!? Tidak ada coklat!? Mi-chan kau memang kejam seperti biasanya!" Takeru merengek kepada Mitsuru.
"Kalau begitu tunjukanlah sopan santunmu kepada mereka! Ingat umurmu yang sudah di atas 20 tahun," ledek Mitsuru.
"Kenapa kau harus selalu membawa - bawa umur..." gumam Takeru kesal, membuat mamber PSC terkekeh melihat tingkahnya yang seperti anak kecil. "Hai' minna-sama, aku adalah Takeru. Dan aku sebagai vokalis di band ini, mohon bimbingannya!" Takeru membungkuk dalam kepada seluruh mamber PSC.
Akhirnya setelah mereka semua memperkenalkan diri mereka masing - masing, semua mamber PSC mengadakan makan - makan di hall kantor PSC. Tentu saja termasuk SuG.
"Huuumph! Makanan PSC memang selalu yang paling enak!" Kai melahap hidangan di meja dengan semangat, di ikuti dengan Nao.
"Hahaha, kalau kalian terus seperti itu, jangan minta bantuanku kalau mau muntah!" ledek Isshi yang dengan sabar melihat 'lomba makan dadakan' antara Kai dan Nao.
Member SuG pun sepertinya juga bisa langsung membaur dengan yang lain, Chiyu yang sibuk meminum vodka bersama Uruha, Mitsuru yang sepertinya sedang asik berbicara dengan Miyavi, Masato dan Yuji pun sedang asik mengobrol dengan Yusano, Aoi dan Reita. Sedangkan Takeru hanya sibuk berjalan mutar - mutar ke seluruh hall sambil membawa semangkuk penuh kue dan coklat di tangan kanannya.
"Ne ne ne ne... Yuji-kun," Takeru mencolek punggung Yuji yang sedang asik mengobrol.
"Apa?" Yuji pun menoleh ke vokalis bandnya tercinta.
"...Antar aku ke toilet," bisik Takeru pelan.
"Apa!? Kau kira umurmu masih 8 tahun apa!? Aku tidak mau!" umpat Yuji kesal.
"Oooo~ ayolah Yuji-kun, aku kan masih anak baru di sini. Nanti kalau aku tersesat dan di culik oleh alien gimana!? Kau tidak mau kan kehilangan vokalis paling imut ini kaaan~?" Takeru merengek kepada Yuji. Aoi dan Reita hanya tertawa melihat tingkah juniornya satu ini.
"...Toilet terletak di ujung lorong pintu keluar, kau bisa ke sana sendiri jika kau mau," Aoi memberikan petunjuk arah kepada Takeru.
"Kau dengar apa yang di katakan Aoi-san kan? Sana ke toilet sendiri! Jangan mengajakku!" tolak Yuji dengan ikhlas.
Takeru pun memanyunkan bibir tipisnya, "Baiklah aku akan pergi sendiri, tapi jangan mencariku kalau aku di culik alien dan tidak kembali ke ruangan ini!" dumal Takeru kesal sambil berjalan keluar dari hall gedung PSC tersebut.
Takeru pun berjalan ke arah toilet dengan berani. Sebenarnya ia tidak takut pergi ke toilet sendiri, tapi ia memang tidak suka pergi sendirian. Ketika memasuki toilet tersebut, Takeru langsung segera pipis ketika--
BLAK!
Tiba - tiba saja pintu toilet di belakangnya terbuka dan munculah sosok pria berambut pirang yang memiliki badan tidak terlalu tinggi. Sontak Takeru pun langsung menoleh ke belakang. Ia bertatapan dengan pria tersebut. Matanya yang menatap Takeru dengan tajam membuat Takeru menjadi kaku dan takut.
"Siapa kau?" tanya pria tersebut.
"T-Takeru," jawabnya pelan, dan pria tersebut semakin mendekatkan badannya ke badan Takeru.
"Hemm, mamber dari SuG?" terka Ruki.
"Iya. Kau Ruki vokalis the GazettE kan?" tanya Takeru.
"Iya, lalu?" jawabnya pelan dan senyum sinis kepada Takeru.
"Kau... Tidak ada di hall PSC daritadi,"
"Memang tidak..." Ruki semakin mendekati mukanya ke muka Takeru, sehingga Takeru dapat merasakan nafas Ruki di kulit mukanya. Aroma alkohol tercium sangat jelas, sehingga Takeru yakin kalau Ruki pasti sedang mabuk saat ini. Dan tanpa Takeru sadari, tangan Ruki menyentuh pipinya dan menariknya mendekat ke padanya. Bibir mereka pun bersentuhan, Takeru terkejut bukan main, ia tidak pernah di cium oleh cowok sebelumnya. Saat Takeru berusaha melepaskan tangan Ruki, tapi pegangan Ruki semakin kuat dan semakin menarik tubuh Takeru mendekat dengan tubuhnya.
"mmmhh..." Takeru kehabisan nafas dan membuka mulutnya, dan ia melakukan hal bodoh. Ruki pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memasukan lidahnya ke dalam mulut Takeru dan memperdalam ciumannya. Takeru semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi!? Di satu sisi ia tidak ingin hal ini terjadi, tapi di sisi lain, ia sangat menyukai keagresifan Ruki dalam menciumnya. Dengan lihai Ruki menjilat dan menggigit bibir Takeru, dan Takeru pun tidak sanggup lagi melawannya. Ia memejamkan matanya, menikmati lidah Ruki yang masih terasa alkohol tersebut mendominasi ciuman itu. Ia bahkan melingkarkan tangannya ke leher Ruki agar Ruki dapat semakin dekat dengannya.
Akhirnya setelah beberapa saat, Ruki pun melepaskan ciuman tersebut. Ia menatap Takeru dan Takeru pun menatapnya. Mereka mencoba mengambil nafasnya masing - masing. Tiba - tiba saja Ruki tersenyum kepadanya dan berjalan keluar dari toilet. "Ku tunggu kau di hall," ucapnya sambil keluar dari pintu.
Takeru hanya berdiri terdiam di dalam toilet, berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Rasa bibir Ruki yang lembut masih terasa di bibirnya. Sepertinya ia tidak di culik oleh alien, tapi ia telah di culik oleh vokalis the GazettE tersebut.
***
Takeru akhirnya kembali ke hall gedung PSC, seyum yang sumeringah tidak lagi menghiasi bibirnya. Ia hanya bingung mau berekspresi seperti apa setelah ia di cium oleh orang yang baru saja ia temui di toilet.
"Takeru! Kau kembali!" Yuji berlari menghampirinya. "Apa yang membuatmu begitu lama di sana? Ku kira kau benar - benar pergi,"
Aku baru saja berciuman dengan vokalis dari the GazettE! Dan aku menikmatinya!. Tentu saja ia tidak bisa berkata seperti itu kepada Yuji. Entah apa komentarnya kalau mendengar vokalis bandnya telah melakukan fanservice sebelum ada satu single pun yang rilis.
"...Tidak ada," jawabnya singkat.
"Ah! Ruki-san vokalis the GazettE baru saja datang. Kau belum bertemu denganya kan? Ayo ku kenalkan..." Yuji langsung menarik Takeru masuk ke dalam hall.
"APA!? Aku tidak mau berkenalan denganya!" Takeru berusaha melepas genggaman Yuji. Tapi sepertinya mustahil.
"Kenapa!? Apa yang membuatmu tidak ingin berkenalan? Kau sudah kenal denganya?" tanya Yuji curiga. Ia menaikan sebelah alisnya.
"Err..." belum ia mulai berkomentar, Yuji sudah memanggil nama Ruki.
"Ruki-san!"
"Yak!" Ruki mengangkat tangannya ke atas agar orang yang memanggilnya dapat mengetahui keberadaannya. Yuji pun langsung membawa Takeru ke sofa yang berada di pojok hall. Tempat Ruki yang sedang asik berbicara dengan Saga.
"Ruki-san, aku ingin mengenalkanmu pada vokalis band kami, Takeru. Tadi ia sedang di Toilet saat kau datang. Ia masih belum begitu bisa mengontrol suaranya. Jadi ku harap kau bisa memberikan saran kepadanya..." ucap Yuji sambil berusaha menahan Takeru agar ia tidak lari. Ruki hanya menatap Yuji dan Takeru. Lalu ia pun berdiri dan tertawa,
"Aku Ruki, senang berkenalan denganmu, Takeru." sapanya sambil memberikan tanganya ke arah Takeru. Senyum lebar terpancar dari bibirnya.
Takeru pun menatap Ruki dengan penuh horor di matanya. Bagaimana orang ini bisa bersikap seperti baru mengenalku dan tidak ada apa - apa sebelum ini!? – batin Takeru.
"T-Takeru... Aku Takeru." jawab Takeru sambil bersembunyi di balik badan Yuji, ia tidak membalas salam dari Ruki. Ia terlalu sibuk untuk menutupi dirinya yang perlahan memerah.
"Aww... Takeru adalah orang yang pemalu ya?" tanya Ruki kepada Yuji, ia menunjukan ekspresi kecewa pada mukanya.
"Sama sekali tidak." jawab Yuji mantap. "Ia adalah orang yang hiperaktif! Kau harus mengikatnya dengan rantai agar ia bisa diam dan tidak menghilang sewaktu - waktu,"
"Awww... benarkan Yuji-kun?" Ruki berjalan mendekati Takeru dan mendekatkan bibirnya ke kuping Takeru. "Mungkin nanti kau ingin ku rantai agar tidak bisa lepas dariku, ne? Take-chan?" bisik Ruki pelan, membuat muka Takeru menjadi merah seperti tomat dan terkejut bukan kepalang.
"A-apa yang..." Takeru berusaha protes ketika Ruki memotong kalimatnya lagi.
"Oke Takeru! Jya!" Ruki pun mengacak - ngacak rambut Takeru dan pergi menuju teman - temannya. Meninggalkan Takeru yang berubah menjadi patung.
A/N : ehemm ehemm ? ? hot kaaaaan ? X)
"Kyaaaa! mereka semua imut - imuut~" Uruha berteriak kegirangan.
"Aku Yuji, gitaris." Yuji memperkenalkan dirinya dengan senyum yang lebar dan cemerlang.
"Mitsuru, drummer." Mitsuru membungkuk dalam.
"Chiyu desu~ bassis" Chiyu melambaikan tangannya ke semuanya.
"Masato, gi-" tiba - tiba saja perkataan Masato di potong oleh orang berambut pirang yang berdiri di sebelahnya.
"HAY MINNA-SAAAAN!! Aku adalah Takeru! Dan aku adalah vokalis band inii!!" orang berambut pirang yang ternyata bernama Takeru itu melompat kegirangan dan memeluk Hiroto secara tidak sengaja. Membuat semua mamber PSC yang berada di ruangan itu tertawa lantang.
"Takeru!" dengan sigap Mitsuru langsung menarik Takeru dari tubuh mungil Hiroto yang terlihat bingung oleh sikap juniornya ini. "...Tunjukkan sedikit sopan santunmu! Mereka ini senior kita, hormatilah mereka... Atau tidak ada coklat untuk malam ini!" ancam Mitsuru.
"Eeeee~!? Tidak ada coklat!? Mi-chan kau memang kejam seperti biasanya!" Takeru merengek kepada Mitsuru.
"Kalau begitu tunjukanlah sopan santunmu kepada mereka! Ingat umurmu yang sudah di atas 20 tahun," ledek Mitsuru.
"Kenapa kau harus selalu membawa - bawa umur..." gumam Takeru kesal, membuat mamber PSC terkekeh melihat tingkahnya yang seperti anak kecil. "Hai' minna-sama, aku adalah Takeru. Dan aku sebagai vokalis di band ini, mohon bimbingannya!" Takeru membungkuk dalam kepada seluruh mamber PSC.
Akhirnya setelah mereka semua memperkenalkan diri mereka masing - masing, semua mamber PSC mengadakan makan - makan di hall kantor PSC. Tentu saja termasuk SuG.
"Huuumph! Makanan PSC memang selalu yang paling enak!" Kai melahap hidangan di meja dengan semangat, di ikuti dengan Nao.
"Hahaha, kalau kalian terus seperti itu, jangan minta bantuanku kalau mau muntah!" ledek Isshi yang dengan sabar melihat 'lomba makan dadakan' antara Kai dan Nao.
Member SuG pun sepertinya juga bisa langsung membaur dengan yang lain, Chiyu yang sibuk meminum vodka bersama Uruha, Mitsuru yang sepertinya sedang asik berbicara dengan Miyavi, Masato dan Yuji pun sedang asik mengobrol dengan Yusano, Aoi dan Reita. Sedangkan Takeru hanya sibuk berjalan mutar - mutar ke seluruh hall sambil membawa semangkuk penuh kue dan coklat di tangan kanannya.
"Ne ne ne ne... Yuji-kun," Takeru mencolek punggung Yuji yang sedang asik mengobrol.
"Apa?" Yuji pun menoleh ke vokalis bandnya tercinta.
"...Antar aku ke toilet," bisik Takeru pelan.
"Apa!? Kau kira umurmu masih 8 tahun apa!? Aku tidak mau!" umpat Yuji kesal.
"Oooo~ ayolah Yuji-kun, aku kan masih anak baru di sini. Nanti kalau aku tersesat dan di culik oleh alien gimana!? Kau tidak mau kan kehilangan vokalis paling imut ini kaaan~?" Takeru merengek kepada Yuji. Aoi dan Reita hanya tertawa melihat tingkah juniornya satu ini.
"...Toilet terletak di ujung lorong pintu keluar, kau bisa ke sana sendiri jika kau mau," Aoi memberikan petunjuk arah kepada Takeru.
"Kau dengar apa yang di katakan Aoi-san kan? Sana ke toilet sendiri! Jangan mengajakku!" tolak Yuji dengan ikhlas.
Takeru pun memanyunkan bibir tipisnya, "Baiklah aku akan pergi sendiri, tapi jangan mencariku kalau aku di culik alien dan tidak kembali ke ruangan ini!" dumal Takeru kesal sambil berjalan keluar dari hall gedung PSC tersebut.
Takeru pun berjalan ke arah toilet dengan berani. Sebenarnya ia tidak takut pergi ke toilet sendiri, tapi ia memang tidak suka pergi sendirian. Ketika memasuki toilet tersebut, Takeru langsung segera pipis ketika--
BLAK!
Tiba - tiba saja pintu toilet di belakangnya terbuka dan munculah sosok pria berambut pirang yang memiliki badan tidak terlalu tinggi. Sontak Takeru pun langsung menoleh ke belakang. Ia bertatapan dengan pria tersebut. Matanya yang menatap Takeru dengan tajam membuat Takeru menjadi kaku dan takut.
"Siapa kau?" tanya pria tersebut.
"T-Takeru," jawabnya pelan, dan pria tersebut semakin mendekatkan badannya ke badan Takeru.
"Hemm, mamber dari SuG?" terka Ruki.
"Iya. Kau Ruki vokalis the GazettE kan?" tanya Takeru.
"Iya, lalu?" jawabnya pelan dan senyum sinis kepada Takeru.
"Kau... Tidak ada di hall PSC daritadi,"
"Memang tidak..." Ruki semakin mendekati mukanya ke muka Takeru, sehingga Takeru dapat merasakan nafas Ruki di kulit mukanya. Aroma alkohol tercium sangat jelas, sehingga Takeru yakin kalau Ruki pasti sedang mabuk saat ini. Dan tanpa Takeru sadari, tangan Ruki menyentuh pipinya dan menariknya mendekat ke padanya. Bibir mereka pun bersentuhan, Takeru terkejut bukan main, ia tidak pernah di cium oleh cowok sebelumnya. Saat Takeru berusaha melepaskan tangan Ruki, tapi pegangan Ruki semakin kuat dan semakin menarik tubuh Takeru mendekat dengan tubuhnya.
"mmmhh..." Takeru kehabisan nafas dan membuka mulutnya, dan ia melakukan hal bodoh. Ruki pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memasukan lidahnya ke dalam mulut Takeru dan memperdalam ciumannya. Takeru semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi!? Di satu sisi ia tidak ingin hal ini terjadi, tapi di sisi lain, ia sangat menyukai keagresifan Ruki dalam menciumnya. Dengan lihai Ruki menjilat dan menggigit bibir Takeru, dan Takeru pun tidak sanggup lagi melawannya. Ia memejamkan matanya, menikmati lidah Ruki yang masih terasa alkohol tersebut mendominasi ciuman itu. Ia bahkan melingkarkan tangannya ke leher Ruki agar Ruki dapat semakin dekat dengannya.
Akhirnya setelah beberapa saat, Ruki pun melepaskan ciuman tersebut. Ia menatap Takeru dan Takeru pun menatapnya. Mereka mencoba mengambil nafasnya masing - masing. Tiba - tiba saja Ruki tersenyum kepadanya dan berjalan keluar dari toilet. "Ku tunggu kau di hall," ucapnya sambil keluar dari pintu.
Takeru hanya berdiri terdiam di dalam toilet, berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Rasa bibir Ruki yang lembut masih terasa di bibirnya. Sepertinya ia tidak di culik oleh alien, tapi ia telah di culik oleh vokalis the GazettE tersebut.
***
Takeru akhirnya kembali ke hall gedung PSC, seyum yang sumeringah tidak lagi menghiasi bibirnya. Ia hanya bingung mau berekspresi seperti apa setelah ia di cium oleh orang yang baru saja ia temui di toilet.
"Takeru! Kau kembali!" Yuji berlari menghampirinya. "Apa yang membuatmu begitu lama di sana? Ku kira kau benar - benar pergi,"
Aku baru saja berciuman dengan vokalis dari the GazettE! Dan aku menikmatinya!. Tentu saja ia tidak bisa berkata seperti itu kepada Yuji. Entah apa komentarnya kalau mendengar vokalis bandnya telah melakukan fanservice sebelum ada satu single pun yang rilis.
"...Tidak ada," jawabnya singkat.
"Ah! Ruki-san vokalis the GazettE baru saja datang. Kau belum bertemu denganya kan? Ayo ku kenalkan..." Yuji langsung menarik Takeru masuk ke dalam hall.
"APA!? Aku tidak mau berkenalan denganya!" Takeru berusaha melepas genggaman Yuji. Tapi sepertinya mustahil.
"Kenapa!? Apa yang membuatmu tidak ingin berkenalan? Kau sudah kenal denganya?" tanya Yuji curiga. Ia menaikan sebelah alisnya.
"Err..." belum ia mulai berkomentar, Yuji sudah memanggil nama Ruki.
"Ruki-san!"
"Yak!" Ruki mengangkat tangannya ke atas agar orang yang memanggilnya dapat mengetahui keberadaannya. Yuji pun langsung membawa Takeru ke sofa yang berada di pojok hall. Tempat Ruki yang sedang asik berbicara dengan Saga.
"Ruki-san, aku ingin mengenalkanmu pada vokalis band kami, Takeru. Tadi ia sedang di Toilet saat kau datang. Ia masih belum begitu bisa mengontrol suaranya. Jadi ku harap kau bisa memberikan saran kepadanya..." ucap Yuji sambil berusaha menahan Takeru agar ia tidak lari. Ruki hanya menatap Yuji dan Takeru. Lalu ia pun berdiri dan tertawa,
"Aku Ruki, senang berkenalan denganmu, Takeru." sapanya sambil memberikan tanganya ke arah Takeru. Senyum lebar terpancar dari bibirnya.
Takeru pun menatap Ruki dengan penuh horor di matanya. Bagaimana orang ini bisa bersikap seperti baru mengenalku dan tidak ada apa - apa sebelum ini!? – batin Takeru.
"T-Takeru... Aku Takeru." jawab Takeru sambil bersembunyi di balik badan Yuji, ia tidak membalas salam dari Ruki. Ia terlalu sibuk untuk menutupi dirinya yang perlahan memerah.
"Aww... Takeru adalah orang yang pemalu ya?" tanya Ruki kepada Yuji, ia menunjukan ekspresi kecewa pada mukanya.
"Sama sekali tidak." jawab Yuji mantap. "Ia adalah orang yang hiperaktif! Kau harus mengikatnya dengan rantai agar ia bisa diam dan tidak menghilang sewaktu - waktu,"
"Awww... benarkan Yuji-kun?" Ruki berjalan mendekati Takeru dan mendekatkan bibirnya ke kuping Takeru. "Mungkin nanti kau ingin ku rantai agar tidak bisa lepas dariku, ne? Take-chan?" bisik Ruki pelan, membuat muka Takeru menjadi merah seperti tomat dan terkejut bukan kepalang.
"A-apa yang..." Takeru berusaha protes ketika Ruki memotong kalimatnya lagi.
"Oke Takeru! Jya!" Ruki pun mengacak - ngacak rambut Takeru dan pergi menuju teman - temannya. Meninggalkan Takeru yang berubah menjadi patung.
A/N : ehemm ehemm ? ? hot kaaaaan ? X)
0 komentar:
Leave a Comment