BRING MIYAVI TO INDONESIA !

BACA DAHULU SEBELUM MEMBUBUHKAN SIGNATURE !

Latar belakang dari pembuatan petisi ini adalah untuk memulai suatu gerakan awal untuk membuka peluang supaya Miyavi bisa datang dan konser di Indonesia.
Percuma ?
Siapa bilang ? justru akan percuma kalo kita nggak memulai apa-apa :)
Emang untuk kepastian apakah dia bisa bener dateng ke Indonesia atau enggak kita belum tau.
Tapi dengan kalian ngisi petisi ini setidaknya kita udah membuka jalan Miyavi untuk satu langkah lebih dekat sama kita.
Miyavi sudah menyatakan kalo dia berkeinginan untuk konser di Indonesia dan saya sendiri pun mendapatkan tawaran dari seseorang yang mengurus konser Miyavi di kawasan Asia untuk mengusahakan membawa Miyavi ke Indonesia.

We need 2000 signatures
Deadline is the end of MARCH

(the time has been accelerated)

ATTENTION :
DON'T PUT YOUR SIGNATURE MORE THAN ONCE ! !
JANGAN MEMBUBUHKAN SIGN LEBIH DARI SATU KALI ! !
atau semua ini akan percuma



CLICK HERE TO VOTE!

FANFIC - AIshiTORA season 3 [riquested by AI]

Judul : AIshiTORA season 3
Rating : PG-17
Genre : Romance


season 1/season 2 (by hotaru)

----------------------------------------------------------------------------------

“Aiii~” seseorang menghampiriku. Teman sekelasku, namanya Kanon.

“ada apa?“ aku yang baru saja masuk kelas langsung di kejutkan oleh suaranya yang cempreng.

“liburan ini kamu mau kemana sama Tora?”

“ha? Ga tauk tuh… belom ada rencana…” yah~ memang minggu depan adalah libur musim dingin. Dan aku tidak tahu akan kemana. Apalagi pergi jalan – jalam berdua dengan Tora. Jangan harap! Tora tidak suka pergi berdua saja dan melakukan hal romantis. Walaupun kadang – kadang ia cukup romantis.

“kalo gitu gimana kalo kita jalan – jalan bareng sama cowo cowo kita?” Kanon terlihat antusias.

“ha?” aku bingung.

“iya! Sebenarnya, liburan ini Aoi mengajakku untuk menginap ke villa keluarganya. Tapi aku gugup kalo cuman pergi berdua sama dia… akhirnya aku bilang dia kalo mau ngajak temen – temen sekalian. Ikut ya Ai~ tolong akuu~“ Kanon memegang kedua pipiku sambil memasang muka melas.

“errr... Kanon, bukannya aku tidak mau ikut. Tapi… kau tahu Tora seperti apa kan?”

“PLIS AI! Hota juga ikut kok bareng sama Shou! Onegai!” Kanon membungkuk kepadaku. Membuatku tidak enak untuk menolaknya.

“a—akan kutanyakan hal ini kepada Tora dulu…” jawabku dengan pasrah. Kuharap Tora mau…

***

“pergi ke villa?” Tora yang sedang menyantap bekal yang kubuatkan terlihat bingung dengan kata – kataku barusan.

“ia… pergi ke villanya Aoi, pacar Kanon. Mau yaaa?” aku memegang tangannya sambil memohon.

“terserahlah…” Tora hanya melanjutkan makannya.

***

TIN TIIIIN! Klakson mobil Aoi, pacar Kanon sudah terdengar dari depan rumahku. Yep! Akhirnya liburan tiba dan kami akan pergi ke villa keluarga Aoi. Aku berjalan keluar rumah bersama Tora. Tora datang tadi pagi, mukanya masih terlihat mengantuk.

“Ai! Kamu udah siap!?“ Hotaru, teman sekelasku juga sudah siap di dalam mobil. Ia di temani oleh Shou.

“siaaaap~“ aku masuk mobil dengan semangat dan duduk di bangku tengah yang kosong. Kanon dan Aoi berada di depan, sedangkan Hota dan Shou duduk di kursi paling belakang. Tora memasukkan barang kami ke bagasi.

“sori ya... gara – gara pacar guw pengen bareng – bareng...“ ucap Aoi yang membantu Tora memasukkan barang ke bagasi.

“gapapa. Guw juga ga bisa nolak ajakan dia...“ ucap Tora.

***

well, pokoknya sekarang kita udah sampe di depan villa Aoi, yang harus kuakui memang besar. Villanya terletak di depan sebuah danau yang membeku karena musim dingin. Kami tiba malam hari, sehingga melihat pemandangan menjadi lebih romantis.

“kita nyampeee!“ Kanon berteriak histeris saat turun dari mobil. Hota terlihat sedang meregangkan tubuh karena lelah di perjalanan tadi. Sedangkan aku? Hanya sedang menikmati pemandangan malam yang terlihat putih karena salju.

“ayo masuk...“ ucap Aoi sambil membawa barang – barang kami.

Kami semua langsung mengikutinya memasuki villa tersebut. Huaaaah~ harus kuakui villa ini keren! Benar – benar suasana Eropa!

“Aoi, kamar kami berdua dimana?” Shou bertanya kepada Aoi.

“kamar kalian berdua ada di pojokan sana...“ ucap Aoi.

“oke,“ ucap Shou sambil menggandeng tangan Hotaru. Tunggu dulu, mengapa mereka berdua satu kamar?

“Ka-Kanon, maksutnya apa ni? Kok Hota dan Shou satu kamar?“ aku menarik Kanon dan mengintrogasinya.

“ah! Kamu belom ku beri tahu ya Ai? Biar liburan kita seru... aku sengaja membuat kita satu kamar sama pacar kita. Seru kan!?“ Kanon terlihat bersemangat. Aku merasa mukanya berubah menjadi muka mesum.

“berarti aku sekamar sama...“

“Tora! Dats rite!“ Kanon dapat membaca pikiranku dengan cepat. Membuatku ingin membunuhnya saat itu juga.

Aku langsung menengok ke arah Tora dan Aoi yang sedang mengobrol. Oh tidak... aku sudah membayangkan akan membuat pesta piyama bersama Hota dan Kanon, tapi rencanaku gagal.

“kamar kita di atas, ayo...“ Tora menggandeng tanganku menuju kamar. Aku hanya mengangguk dan mengikutinya. Sepertinya mukaku sudah memerah.

***

Tora membuka pintu kamar kami. Kamarnya tidak terlalu besar dan langsung terhubung dengan kamar mandi. Seperti hotel... hanya saja~ ini hotel yang memiliki satu tempat tidur yang besar.

“kau tidur di kasur saja, biar aku tidur di sofa...”ucap Tora sambil menaruh badannya ke atas sofa.

“e—oke...“ aku tidak tau harus berbicara apa dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badan.

Aku keluar dari kamar mandi dan melihat Tora sudah tertidur dengan manis di atas kasur. Katanya tadi mau tidur di sofa... aku menatap muka Tora yang sedang tidur dengan seksama. Hihi, ternyata orang se-pendiam Tora kalo tidur manis juga yah. Dengan santai aku membelai kepalanya dengan lembut. Tanpa tahu kalau ia ternyata masih belum tidur...

“Ai?“ Tora membuka matanya dan melihat kekasihnya yang sedang mengusap kepalanya.

“T—Tora-kun! Kok belom tidur!?“ aku sontak kaget dan langsung membuang tangannya ke belakang punggungnya.

“hemm...“ tiba – tiba saja Tora langsung menarikku ke dalam pelukannya.

“T—Tora-kun! Nanti kalo yang lain tau...“ aku panik bukan kepalang, lagi – lagi mukaku kembali memerah seperti tomat matang.

“tenang saja... mereka pasti juga sedang melakukan hal yang sama...“ ucapnya tenang sambil mengecup keningku.

Aku memejamkan mataku saking gugupnya. Tiba – tiba Tora langsung mencium bibirku dengan lembut. Aku sontak kaget dan membuka mulutku, membuat Tora dengan mudahnya memasukan lidahnya ke dalam mulutku. Tora kiss Ai passionately.

“aah…“ Ai moan softly. Membuat Tora menjadi ’turn on’. Langsung saja tangan Tora tidak tinggal diam, dengan lembut, Tora meraba leher Ai dan mengubah haluan bibirnya menjadi ke leher Ai. Bibir seksi Tora ‘berpetualang’ di leher Ai, memberikan beberapa tanda.

Aku tidak dapat melawannya, aku terlalu lemah untuk mengalahkan Tora yang jauh lebih besar dariku. Aku hanya menutup mataku, membiarkan diriku di nikmati oleh Tora. Udara yang sangat dingin di luar sepertinya tidak membuat Tora sedikitpun merasa kedinginan. Tangan-nya mulai menjalar menuju tubuku dengan liar, he press my soft breast. Makes me moan harder.

TOK TOK TOK! Seseorang mengetuk pintu kamarku dan Tora saat Tora akan memulainya. Membuat Tora menghentikan permainannya dan berjalan ke arah pintu dengan sebal. Aku hanya membatu di atas kasur. Tidak percaya apa yang baru saja terjadi.

“ya?” Tora membuka pintunya. Ternyata itu Hotaru.

“kalian sudah tidur? Apa aku mengganggu kalian?” Hota bertanya dengan polosnya.

“ya… kau sangat mengganggu…” ucap Tora.

“ada apa Hota?“ tanyaku kemudian setelah berhasil menenangkan diri dari situasi tadi.

“aku hanya di suruh Kanon kalau— hey, kenapa lehermu merah begitu?“ Hota melirik ke arah leherku yang baru saja di lumat oleh Tora.

“a—aku...“ aku bingung mau menjawab apa.

“itulah yang ku sebut ’mengganggu’. Mengerti?“ Tora merangkulku dan mendekatkan wajahnya ke arah leherku.

“ah? AAAAHH~~~ aku mengerti... kalian lagi – lagi melakukan hal ’itu’ yaa~ kurang puas apa di atas atap kemarin?“

“yep,“ jawab Tora to the point.

“kalau begitu biar ku katakana kepada yang lain kalau kalian sedang tidak bisa di ganggu. Jya na! have fun!” Hota seperti mengerti ucapan Tora barusan. Sekejap setelah Hotaru pergi meninggalkan kami, Tora langsung menarikku ke atas kasur lagi…

“are you ready for the main course, babe…” ucap Tora dengan senyum iblisnya.







OWARII…


----------------------------------------------------------------------------------
selanjutnya, biarkan Ai membayangkan sendiri apa yang terjadi. XDDD

The GazettE SECRET LIVE ! ! XD



damn !
i hear, this concert is ilegal ! O.O

FANFIC - Morning Tregedy [requestd by Kireii]

Judul : Morning Tragedy
Author : Kuroii Kanon
Char : The Gazette and Kirei.

+gomen yo kireii kalo ceritanya kagak romantis sama sekali ! XD



“oyaho minna” sapa Kireii ramah.
“ah! Kireii-san! Ohayo…” Kai tersenyum ramah kepada Kireii yang berada di depan pintu, “…dia ada di dalam bersama yang lain” sahutnya kemudian.
“ah, terima kasih Kai-kun,” Kiraii pun berjalan ke dalam rumah tersebut. Ia melihat ruangan itu tetap berantakan seperti biasanya, tetapi sekarang lebih berantakan. Kaleng bekas sake bertebaran dimana-mana. Pasti tadi malam sedang berpesta lagi.

“hey! Bangun Uru! Jangan tidur sambil niban kaki lo di pala guw napa! BAU!!“ Reita menampar-nampar pipi Uruha yang masih tertidur lelap. Rambutnya berantakan.
“...ngggahh~“ Uruha hanya mengeluarkan suara yang tidak jelas.

“...hoaaaam~“ Aoi keluar dari dalam dapur sambil membawa secangkir kopi dan menguap dengan mulut yang cukup lebar, “...kepala pusing...HEKK!“ tiba-tiba suara Aoi tertahan seperti sedang melihat monster.
“ada apa Ao-kun?“ tanya Ruki yang menengok dari dalam kamar madi, dia sedang sikat gigi. “...kenapa muka lu aneh?... HEKK!“ kali ini Ruki tidak kalah terkejutnya dengan Aoi, “K--Kireii-chan!?“ ucap Ruki terbata-bata, mukanya menjadi pucat dan sikat gigi yang sedang di mulutnya seakan hampir tertelan.

“hai! Selamat pagi Ru-chan~“ Kireii langsung berjalan cepat menuju arah Ruki.
“pagi... kamu ga marah, say?“ jawab Ruki takut.
“ah? Marah? Gara-gara apa?“
“aku... lupa... kencan... kita... tadi malam...?“ Ruki terlihat semakin pucat.
“apa? Kencan kita?...” jawab Kireii pelan, “TENTU SAJA AKU MARAH BODOOOOOOOOHH!!!!” teriak Kireii tepat di samping kuping Ruki.

“TEROMPET SANGKAKALA BERBUNYIIII!! DUNIA KIAMAAAAT!!” Uruha yang tadi masih tertidur lelap langsung terbangun dan memeluk Reita, “REEEEEI!! KIAMAT REEEEEEEEEEEEEII!! NASIP KITA GIMANAAAA!? KITA MASUK SURGA APA NERAKAA!?!? GUW KAN DOYAN NGE-HOMOO! PASTI MASUK NERAKA DAH!” Uruha panik bukan kepalang, dia menggoyangkan kepala Reita ke depan dang belakang.
“adoh pala aiing!! oi lekong! Nyante aje lage!“ Reita sewot.
“kenapa? guw masuk surga dan elo masuk neraka?? Thanks god!“ Uruha langsung melepas pelukannya dari Reita.
“taik lu…” Reita menjitak kepala Uruha, “…itu suara si Kireii tauk…”
“he?” Uruha langsung menengok ke arah ‘Tempat Kejadian Perkara’ dan menemukan Kireii yang sedang tersenyum setan kepada Uruha, “hehehe… peace Kireii-sama, kita damai ye?” Uruha langsung ciut en sembunyi di balik punggung Reita.
“aho…” jawab Aoi dari depan dapur.

Kita kembali ke peran utama.

“ten...tentu aja aku ga lupa dong cinta, tapi semalem tuh anak-anak Gazette tiba-tiba pada dating ke rumah en ngajak minum. Jadinya ya... gitu deh....“ Ruki menjelaskan sambil menunduk dan menunjukan muka ’baby face’-nya.

“bohong Kireii! Wong semalem si Ruki-nya sendiri yang bilang ngga ada kerjaan en manggil kita ke sini buat party!” Uruha membuat pertempuran ke-dua sejoli ini menjadi di titik klimaks en mendapatkan timpukan sikat gigi dari Ruki.

“jadinya yang mana yang bener, cinta?” Kireii mengeluarkan ‘tatapan iblis’-nya yang maut.

“Uruha...“ jawab Ruki dengan suara yang SANGAT pelan.

PLAKK! Dengan kecepantan cahaya, tangan Kireii langsung mendarat mulus di pipi Ruki...

“WADAW MA’EEEEE!!“ Ruki terlempar cukup jauh ke dalam kamar mandi. *lebuaaay*
“huh! Dasar biadap! Aku benci kamu!“ Kireii langsung berjalan ke arah pintu dengan kesal. Aoi, Kai, Reita dan Uruha tidak berani bergerak dari posisinya masing-masing.

“Kireii sayaang~“ dengan sigap tangan Ruki langsung menarik tangan Kireii dan memeluknya, “maafin aku ya kalo aku lupa kencan kita, soalnya kamu tau kan? Akhir-akhir ini aku lagi sibuk buat bikin album baru sama band aku... dan aku cerita kan ke kamu kalo kemaren aku sibuk banget bikin lagu. Dan waktu kamu nelefon itu, aku lagi setress karena ga dapet ide... dan jadinya aku lupa deeehh... maaf ya cintaaa~“ Ruki mengecup kening Kireii dengan lembut. Tiba-tiba saja Ruki mendekatkan kepalanya ke kepala Kireii dan perlahan semakin berdekatan...

“Ru...Ruki...“
“hem...“
“...MULUT KAMU BAU TAUK! IIH! BELOM SIKATAN YAAAH?! GAMAU CIUMAN!“ Kireii langsung mendorong Ruki jauh-jauh dari dirinya.
“ya ampun cintah! Masak kamu gitu sih sama aku!?“ Ruki jongkok di pojokan sambil maenin eek-nya sendiri. *Ruki jorooook!*
“biarin! Lagian salah sendiri, mulut kamu bau sake sih! Aku ngga suka!“
“tapi cintaaa...“
“pokonya aku marah sama kamu! Dan baru mau maafin kalo kamu berenti minum sake! Ato ngga, NO KISS FOR YOU, BABE!“ Kireii keluar dari apartemen Ruki dan segera menuju mobilnya.
“KIREII-CHUAAAAN!! AISHITERU BABY! JANGAN NGAMBEK SAMA ABAAAAANG!!” Ruki lari lari keluar apartemen cuman make boxer en kaos gombrang.

“…jangan harap guw mao kenal lagi sama yang namanya Ruki…” jawab Aoi sambil meminum kopinya.
“hahaha. Hari ini morning tragedy banget dah buat Ruki…” ucap Kai.
“ckckck… kesian…”



OWARII

you know LM.C?



dis is my NEW favorite band, called LM.C XDD

LM.C OFFICIAL SITE

Peace & Smile Carnival REVIEW!!

well, guw nwmuin ni artikel di MUSIC JAPAN .

-----------------------------------------------------------------------------



Today, January 3rd, 2009, was the Peace & Smile Carnival event at Tokyo’s Nippon Budoukan, a huge festival of the artists of PS Company held in honour of PSC’s 10th anniversary. Every artist associated with PS Company took the stage today: from opening acts SuG and SCREW to major players Kagrra,, Kra, alicenine., theGazettE and 雅-miyavi-. Each act put on a fantastic performance, making it obvious that each is a shining jewel in the PSC crown.

Below is an exclusive, day-of mini report from the epic event that finished merely hours ago. Keep reading for a special glimpse into the course of the night, which will hopefully tide you over until our long, detailed report is posted within the next couple of days. Enjoy, and check back for the real deal soon!

Thirteen thousand fans gathered outside the famous Nippon Budoukan today, most of whom arrived at least three hours early to stand in a phenomenally long line waiting to buy merchandise from each of the seven artists that would later perform inside. musicJAPANplus spent this time preparing another Fashion

The doors finally opened at 3:00, and the show began at 4:00; people slowly filed in starting at three on the dot, but by five minutes to four there were throngs of latecomers running to the main doors to hastily flash their tickets and receive flier packets before dashing inside to try and find their seats before the concert began.

Not a moment late, the lights inside fell dark and an introductory video began to play on video screens that hung over the stage in the middle of the venue. For today’s show, the stage was set up in the middle of the center ‘arena’ section, and the seats on all sides of the octagonal hall were filled by eager fans who screamed with glee the instant the overhead lights faded out. Opening act SuG took the stage first, and performed two songs to a packed audience in which every single person, no matter how good their ticket, clapped, cheered and danced around. When they finished their two songs, SuG left the stage, and overhead the music video of their latest release “Umbilical” played on the video screens while the stage was prepared for the next artist.

SCREW came next, eliciting massive screams and deep growls from all over Nippon Budoukan, throwing the entire venue into bright purple light as soon as they set foot on the stage. SCREW also played two songs then waved in appreciation of the deafening screams and cheers their performance earned before vacating the stage. Their music video “Gather Roses” played while the stage was prepared for what was next to come.

Though the audience expected Kagrra, to appear next, it was MIYAVI and Keiyuu (of Kra) who came to the stage in traditional hakama, acting as the evening’s MCs to wish everyone a happy new year and direct the concert’s program. After about ten minutes of their chatting, both with each other and with the fanatic audience, the two left the stage and Kagrra, came out. They performed six songs, including their new single “Uzu” as well as the recent “Shigatsu Tsuitachi” and old-time favourite “Urei”. Isshi held a folding fan in his hand, with which he danced as he sang, and the whole band wore what looked like the top layers of traditional kimono over more casual, comfortable clothes. Guitarist Shin wowed the audience with his skill playing the traditional Japanese koto, and at least 80% of the fans all around the venue produced folding fans to mimic Isshi’s movements as he danced to Kagrra,’s beautiful, distinctly Japanese and faintly traditional rock. After they left the stage, the music video for “Uzu” played overhead. A short interview with Isshi followed, conducted back stage.

Kra took the stage next, and played five fantastic songs that included their most recent single “Amaoto wa Chopin no Shirabe” and the fan favourite “Buriki no Hata” in which Keiyuu encouraged the fans to sing the song’s bridge a cappella several times while all four members watched and listened with huge smiles on their faces. Keiyuu himself played the piano twice: for the very first song that was simply called “Keiyuu piano solo”, and during “Amaoto wa Chopin no Shirabe”. Mai and Yuura pleased the fans who sat behind the stage by constantly running around the walkways that lined the round stage, playing their guitars as they walked around and greeted the eager fans behind them. When they finished their set, the music video for their new song “Marry”, which will be on their upcoming album “Life~today is a good day to die~”. Keiyuu and Yasuno gave a few minutes’ interview on the video screens in the remaining time before the next act would perform.

Screams rang out across Budoukan simply when alicenine.’s logo flashed across the overhead screens, and fans jumped to their feet to scream and shout with happiness as the band took the stage to play the five songs that made up their set. Fans produced miniature flashlights that danced like fireflies all around the venue while the band performed “Velvet”, and the lights shined to match the following song, “RAINBOWS”. The fans sent up crazy saku arm gestures and screamed their hearts out when the last note of “Blue planet” was played, and the music video for “the beautiful name” played overhead after the band had left the stage. Shou and Tora sat for a short interview while the stage was situated, then the lights again fell dark to prepare the audience for the next artist.

The air was filled with howls, screams, shrieks and growls when theGazettE’s logo lit up on the screens overhead, and soon all five members strode onto the stage dressed in traditional blue hakama. They played five songs that elicited a lot of violent head banging, yelling and wild thrashing, all performed in perfect unison by 99% of the audience, and their set ended with Reita tossing his bass up into the air as Ruki shouted out, “Thank you Budoukan!!” Another brief interview followed, and then the lights darkened again as the audience waited for the final performer to take the stage.

MIYAVI’s performance began with a video that ran overhead, showing footage from his world tour that included messages promoting peace, love, happiness and music. The audience was so focused on the video and its messages, which were written in both English and Japanese, that they almost didn’t notice the man himself taking the stage in the dark until he began to play and sing the first song, ““Aishiteru” Kara Hajimeyou”. He was joined on stage by his beat boxer, two dancers, a drummer and new DJ to play five songs that included “Aho Matsuri”, during which members of Kra, alicenine., Kagrra and SuG ran onto the stage while MIYAVI danced around in a happi coat with a pink folding fan adorned with extravagant feathers.

“It’s time for the PSC All Stars!” Miyavi declared after his last song, and Keiyuu of Kra joined him on stage as an MC once again, and called each band back to the stage one by one to introduce them to the audience. He asked a spokesperson from each band for their thoughts on the day’s show, and made a point to overact both the roles of interviewer and spokesperson when he asked himself as a member of Kra. MIYAVI accidentally revealed (ahead of the official announcement) that a DVD of the performance was going to be made; he then revealed a large drum of Japanese sake around which a member of each band gathered with a mallet to pound the top in unison and officially usher in the year 2009. Everyone clapped together at the same instant the mallets hit the sake drum, then all thirty men on stage stood and joined hands and instructed the audience to do so as well regardless of whether the next person was a friend or stranger. With everyone holding hands, MIYAVI counted off and everyone jumped up into the air together, bringing the show to a definite close on a high, happy note.

-----------------------------------------------------------------

FANFIC - Lets Study! Part2

-------------------------------



"ah... maafkan kami," ucap Saga sambil mengecilkan suaranya dan duduk di sebelah Nao, disusul oleh Shou.
"kenapa si setan biadap Bou bisa ada di rumahmu? bukanya kakakmu sudah pindah dari sana dan tinggal bersama suaminya?"
"ya emang bener... tapi, kmaren malem tuh hiko nee-chan dateng ke rumah dan menitipkan Bou karena dia mau pergi dengan suaminya," ucap Shou sambil memijat punggungnya. "ngomong ngomong, mana Tora dan Hiroto?"
"ah! ia. mereka belom datang, kemana ya?" ucap Saga sambil mencari ke-dua temannya tersebut.

sejurus kemudian Hiroto pun datang dan menghampiri Nao cs. "MINNA! OHA..."
"ssssttt!" Nao, Saga dan Shou sepontan langsung menaruh jari telunjuk mereka di depan mulut masing masing.
"uups..." Hiroto menutup mulutnya, "...gomen"

"dasar... mana Tora?" tanya Shou.
"ah! tadi Tora sms aku, katanya dia ga bisa dateng karena saudaranya meninggal..." kata Hiroto.
"inalillahi..."
"jadi kita tetep belajar nih?" ucap Nao panik.
"ga bisa gitu dong otakki! kita tidak boleh mengerjakan PR tanpa Tora!" ucap Saga.
"tapi kalo gini terus kitaa..."
"pokonya jangan ngerjain!" bentak Saga.

BLETAKK!! sebuah kamus tebal meluncur dengan indah ke kepala Saga.
"iteeeee~~" Saga mengelus kepalanya sendiri.
"HEY KALIAN! sudah saya bilang jangan berisik!" ucap penjaga perpustakaan marah dan menghampiri mereka.
"tapi bibi barusan juga teriak..." oceh Saga.
"memang! tapi perpustakaan ini milik saya. jadinya terserah saya mau ngapain!"

"huh..." Saga siap membalas perkataan penjaga perpustakaan tersebut.
"gomen..." ucap Nao sambil menghalangi Saga, "...kami minta maaf" Nao pun membungkuk dalam dalam.
"huh! dasar anak muda jaman sekarang..."
"uda, kita pulang saja..." akhirnya Nao, Shou, Saga dan Hiroto pulang.

***

ke esokan harinya lagi, di taman...

"ohayo otakki!" Saga berlari ke arah taman dengan semangat.
"ohayo Saga... kau datang pertama, lagi..." ucap Nao.
"ia dong! demi jalan jalan..."
"STOP! aku sudah tahu kau akan berkata apa..." ucap Nao malas, "...hari ini semuanya pasti datang kan?"
"yaaah~ doakan saja otakki," Saga kukur kukur kepalanya.

"ohayo otakki, Saga..." Shou datang bersama Tora.
"aaah~ untung kalian datang... aku tidak mau kita gagal jalan jalan. ingat, sisa liburan kita tinggal 4 hari lagi..."
"tentu kami ingat!" Saga teriak dengan semangat.
"tapi..." Nao mengerutkan alis seperti mencari sesuatu, "...Hiroto mana?"

KRINGKRINGBUNYISEPEDAA, SEPEDAKURODADUA... handphone Tora berbunyi, dari layar handphonenya tertulis 'Pon calling'
"moshi mo..."
'Toura-samuaaaa!!' Hiroto teriak kesakitan di sebrang sana.
"Pon!? kenapa!?"
'uhuhuu... aku ga bisa dateng... hiks... sakit gigi... iteee...' Hiroto meringis kesakitan.
"hemm... oke. akan ku bilang kepada yang lain. smoga cepat sembuh..." Tora langsung menutup telfonnya.
"ada apa? jangan bilang Hiro tidak bisa datang dan kita tidak bisa mengerjakan PR sekarang!?" ucap Nao seolah dia dapat membaca pikiran Tora. Tora hanya mengangguk.


"kuso ne~" Nao terlihat kesal saat ini.
"yang sabar ya otakki, kamu harus bersabar mempunyai teman seperti kami...ahah" Shou menepuk nepuk bahu Nao. Nao hanya cemberut.

***

ke esokan harinya, di depan toko buku...

"ohayo otakki!"
"ah... Shou? tumben dateng pertama..." Nao terlihat heran, "...mana Saga?"
"justru itu yang ingin ku beritahu kepadamu... Saga tidak bisa hadir karena ketahuan berselingkuh oleh semua pacar pacarnya. jadi dia sekarang lagi di labrak sama semua pacarnya..." jelas Shou.
"Hiroto dan Tora sudah tahu?"
"udah,"
"trus kenapa kamu ga ngasih tau aku?"
"dari tadi aku telfon en sms kamu, tapi ga di bales ato di angkat..."
"jadi intinya?"
Shou angguk angguk.
"s*it!" umpat Nao kesal.

***

tanpa terasa liburan tinggal 2 hari lagi dan mereka belum mengerjakan PR sama sekali. ke esokan harinya, di rumah Nao...

"otakki!!" teriak Saga dari depan rumahnya.
"kami datang berempat nih! ayo belajar!" teriak Hiroto.

GRAAAK... pintu beranda kamar Nao terbuka, Nao masih menggunakan piyamanya, dan mukanya pucat.

"minna... aku sakit. badanku panas karena kecapekan..."
"NANII!?!?" mereka berempat sontak berteriak.
"terus liburannya?"
"dibatalkan," jawab Nao mantap.
"NOOOO-!! baru aja aku di hajar pacar pacarku, masa aku tidak mendapatkan liburan!?" Saga stress bukan kepalang.
"salah kalian sendiri tidak pernah datang lengkap kemaren..." dumel Nao kesal, "udah ya, aku harus istirahat..." Nao langsung menutup pintu berandanya.
sementara itu, Shou, Tora, Saga dan Hiroto hanya mematung di depan rumah Nao gara gara tidak jadi jalan jalan. dan akhirnya mereka tidak jalan jalan dan mengerjakan PR sehingga di hukum oleh sensei.









.owari.

------------------------------------------------------------

p.s :: anak baik jangan ditiru yah... ;D

FANFIC - Let's Study!

author :: Kuroi Kanon
genre :: weirdo
character :: alice nine and the others

**well, guw nulis ni penpik melalui henpon w380i guw tercintah. en guw nulis ni penpik di bandara loh ! [gara gara ada tmen guw yang ribut bgd pengen bca penpik guw lage] -w-a .. maka dari itu, ENJOY IT ! XD

------------------------------------


"huh bosan!" Hiroto ngedumel sambil berputar di atas kursi.
"kenapa?" tanya Tora.
"sekarang sedang liburan musim panas. tapi kita ngga punya kerjaan apa apa!" Hiroto turun dari kursi dan berjalan asal.
"apa maksutmu dengan tidak punya pekerjaan?" protes Nao. "...kita kan punya banyak PR yang harus di kerjakan!"
"awch Naoo~ mengapa kau mengingatkanku dengan PR kita sih!?" Saga yang dari tadi anteng baca majalah 'dewasa' ikut berkomentar.
Nao langsung berputar menghadap Saga, "dengar ya bule, tugas kita sebagai pelajar itu..."
"STOP!!" dengan cepat Saga melempar bantal ke arah muka Nao. "aku tahu apa yang akan kau katakan selanjutnya. diam saja ya nerd..."
"hey! aku bukan nerd! tapi rajin!" Nao membela diri. Tora dan Shou hanya terdiam sambil main Playstation.

"aku ingin liburaaan~" rengek Hiroto.
"ore moo..." Saga menimpali.

"hemmm...aku punya ide bagus..." ucap Nao sambil tersenyum licik.
"apa itu apa itu ?" Hiroto dan Saga langsung menimpali dengan semangat. Tora dan Shou pun berhenti bermain. semuanya menunggu rencana Nao.



"gimana kalo kita sekarang mengerjakan PR kita?" ucap Nao semangat.

"bah! itu mah sama aja bo'ong!" ucap Hiroto kecewa. Tora dan Shou langsung melanjutkan permainannya dan Saga kembali membaca majalah 'dewasa'-nya.

"dengarkan aku dulu... aku memang bilang bahwa kita harus mengerjakan PR, tapi... apabila kalian bisa menyelesaikan PR kalian, aku berjanji akan mengajak kalian ke jalan jalan!" ucap Nao.
"NANI!?" Hiroto tercengang.
"jalan jalan?" Shou langsung menghentikan permainannya. Nao mengangguk.
"ck! kalian terjebak oleh kata katanya lagi" ucap Tora cuek.


"Nao..." Saga merangkul pundak Nao.
"y-y-ya?"
"kapan kita mulai mengerjakan?" ucap Saga sambil sok keren.

***

"ohayo otakki!" Saga memasuki café dengan semangat.
"ohayo~ tumben kau datang pertama," ucap Nao heran.
"demi jalan jalan, aku reila datang kapanpun kau mau..." ucap Saga sambil mengedipkan sebelah matanya.

dan akhirnya Tora dan Hiroto pun datang.
"hai..." ucap Tora dengan malas.
"mana Shou?" tanya Saga kemudian.
"ntahlah. saat ku telfon handphonenya, dia tidak mengangkatnya"

TRILILILILILITT!! handphone Hiroto berbunyi.
"ah! Shou menelefon!"
"cepat angkat!" ucap Nao cemas.

"mosh mosh?"
'Pon! ini aku, Shou!' ucap Shou di sebrang sana.
"ya... aku juga tau kalau ini kamu, Shou. kamu ada di mana? kita nungguin nih!"
'err... gomen. sepertinya aku ga bisa datang hari ini' ucap Shou memelas.
"NANIII!? kenapa?"
'Bou datang ke rumahku, dan orangtuaku menyuruhku untuk menjaganya...'
"ajak saja dia kemari!"
'kau pengen matamu itu bengkak di lempar botol saus lagi!?'
"ah... ia aku lupa. terakhir kali kita mengajaknya jalan jalan, dia melemparkan botol saus padaku... dasar keponakan setan!" Hiroto mengerenyit sambil memegangi matanya.
'karena itu, aku tidak bisa datang. ucapkan permintaan maafku pada otakki dan yang lain... HEY BOU! jangan makan itu! itu mainan gunpla yang baru aku beli!'
TUT TUT TUT... Shou menutup telfonnya.

"bagaimana?"
"haah~" Hiroto menghela nafas. "ada Bou di rumahnya"
"APEEH!? si bocah biadap itu ada di rumahnye!?" Saga shock.
"itu sih namanya dia ga bakal dateng," kata Tora.
"yaaah~ terus kita harus gimana?" tanya Nao sedih.
"dengan terpaksa, kita harus ngebatalin acara hari ini," Tora bergaya sok cool sambil megang pundak Nao.
"ho oh"

***

ke esokan harinya...


"ohayo otakki!" ucap Saga dengan semangat sambil memasuki perpustakaan dengan semangat.
"ssst! jangan berisik!" kata penjaga perpustakaan. "gomen..." Saga langsung menutup mulutnya.
"ohayo Saga, tumben dateng pertama lagi..." kata Nao yang dari tadi menunggu sambil membaca buku.
"demi jalan jalan, aku reila datang kapan aja kamu mau..." ucap Saga sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Nao.

"ohayou minna-san" Shou datang dan menyapa mereka dengan suara beratnya.
"hoi Shou! kemana aja kamu!?" Nao ngedumel kepada Shou.
"sssstt! sudah saya bilang ini perpustakaan! jangan berisik! dasar anak muda jaman sekarang, tidak bisa menghargai orang" ucap penjaga perpustakaan.






To Be Continue...

Back to Home Back to Top Zealotus. Theme ligneous by pure-essence.net. Bloggerized by Chica Blogger.