Title : Not just an Ordinary Love....... (oneshot)
Author : MeDusA a.k.a Mikazuki Mirai a.k.a Yakuza
Genre : Romance
Rating : PG
Warning : bahasa gado-gado.. hohoho *evil laugh*
Pairing : AoixKanon *cuih!*
Word Count : 1.570 words
Disclaimer : I AM A LIAR !! trust me !!
Comment : ini adalah birthday fic yang sudah amat sangat super duper telat !!
Not just an Ordinary ♥....
Malam yang dingin di pertengahan januari, seorang wanita muda dengan tergesa melangkahkan kaki berhias high-hells 5cm-nya di tengah hujan salju malam itu, barang-barang yang ia bawa ikut serta memperlambat langkahnya, setelah jalanan yang licin hampir membuat wanita muda ini terpeleset, namun senyum bahagia terlukis di wajah cantiknya. Langkahnya terhenti saat melihat iklan pada layar LCD di salah gedung pusat perbelanjaan.
“the GazettE, live in Starbucks cafe at january 19th, 10.00pm-01.00am.. don’t miss it!”
Senyumnya memudar perlahan...
“Pasti itu untuk merayakan ulang tahun Aoi kun!” jerit seorang gadis belia di sebelah wanita itu dengan histeris.
“Kita harus nonton !!” sambut teman gadis tadi tak kalah histeris. Dan mereka segera berlalu meninggalkan wanita muda yang masih menatap nanar layar LCD yang sudah di gantikan dengan Breaking News itu.
“He is a superstar..”
Ia tersenyum pilu, dan segera melanjutkan perjalanannya, namun sekarang tak lagi tergesa, seakan tak ada lagi beban di kedua tangannya yang masih penuh dengan tas-tas belanjaan.
Ponselnya berdering~
“Ya??”
“Ka-chan i’m so...”
“Wakatta Aoi..”
“Sungguh, aku tidak tau mereka akan mengadakan acara ini!!”
“I said, i understand..”
“Kanon, i’m so sorry...”
“hiks.. Don’t say that words.. hiks”
“A-are you ok, sweetheart?!”
“Y-yeah..hiks.. i’m so damn ok, have fun this night.. hiks.. bye!”
“Wait!! I promise, kita akan merayakan ulang tahun kita, hanya berdua.. trust me ...”
“Don’t ever promised the promise that you can’t make it done, Aoi... hiks.. hiks.”
“K-kanon..”
“You’ve much something to do on this lovely night.. hiks.. you know where you can find me then..hiks.. bye!”
Air matanya tak dapat lagi di bendung oleh kelopaknya, ia duduk berjongkok di tengah trotoar yang penuh dengan orang-orang yang berlalu lalang dan menatapnya heran, tapi dia tak peduli itu, bahkan air matanya makin deras seiring makin lebatnya salju yang turun. Kenapa ia harus menangis? Why she felt so lonely? She have really fall to pieces, ia bahkan tidak lagi bisa mengingat seperti apa paras pria yang sangat ia cintai. Hanya menangis yang bisa ia lakukan, ia sungguh merasa seperti salju di tengah musim semi yang siap meleleh dan menghilang kapan saja.
Ia beralih pada jam digital yang melingkar di pergelangan tangannya yang tertutup mantel. 09.50pm, hatinya begitu ngilu, tapi tak ada lagi air mata yang ingin turun, lantas ia segera melanjutkan langkahnya dengan gontai, menyusuri trotoar yang hampir tertutup salju sepenuhnya.
Hampir 5 tahun ia menjalani hidup bersama Aoi, tapi tak pernah sekalipun mereka merayakan ulang tahun mereka bersama, hanya sedikit waktu luang yang mereka habiskan bersama, seakan mereka telah membangun dinding pemisah di antara mereka, dinding pemisah yang berlapiskan rindu dan kesedihan. Dan hanya mereka sendirilah yang dapat menghancurkan dinding itu. Bahkan wanita muda ini sempat berpikir bahwa mereka memang tidak ditakdirkan untuk bersama, ironis.
Langkahnya mengantarkan wanita muda ini ke sebuah tempat, bukan ke apartemen mewah dimana ia dan Aoi tinggal, tapi ke sebuah pantai tempat ia pertama kali bertemu seorang Shiroyama Yuu yang sedang menemukan jalannya untuk menjadi seorang Aoi. Sejujurnya ia lah yang pertama kali mendengar harapan dan mimpi Aoi untuk bisa sampai seperti sekarang.
Ia duduk di tanah yang sudah tertutupi salju, hanya orang gila yang pergi ke pantai saat musim dingin, tapi memang begitulah ia sekarang. Ia duduk memeluk lutut, menyembunyikan tubuh ringkiknya di dalam mantel yang sedikit kebesaran. Dan mencoba mengingat kembali kenangan manis itu..
“Excuse me..”
“Oh! Yeah,“
“Hey, dude.. kau menghalangi objek ku.”
“Ups, sorry.. wow! Kau fotografer?!”
“N..no, Cuma hobi..”
“I see.. What is your name anyway?”
“Kanon, you?”
“I’m Yuu..but, just call me Aoi..”
“Ok Aoi, what are you doin’ here? Stare at the sunset in winter, such a hopeless man?.”
“Ahahahaha.. Yeah girl, i am the hopeless man himself who tryed to get his dreams.”
“Dreams? Kau harus tidur dulu, baru bisa bermimpi.” The man chuckles. “What?”
“I can dreamed when i sleep, but i can dreamed without sleep too, you know!”
“Whoooaa. .then, should i question what Mr. Yuu’s dreams are?”
“Yes, please..”
“So what?!”
“Aku cinta gitar lebih dari pendidikanku.. is that weird?”
“I won’t answer that question..”
“Hahahaha.. you are so funny Ka-chan.. ehm, back to the case..aku merasa gitar sudah jadi bagian dari nyawaku, aku ingin menunjukkan bahwa aku bisa membuat dunia ikut tersenyum bersamaku dan separuh nyawaku, aku ingin membuat mereka ikut merasakan indahnya hidup ini, ingin membuat mereka bisa bernyanyi bersamaku, aku ingin membuktikan kehebatan gitarku....”
“Coooooll !!”
“Terima kasih, baru kau yang berkata seperti itu, keluargaku bilang aku sudah gila...” pemuda itu terkekeh geli. “Kau tau? Mungkin ini kedengaran mengerikan... tapi aku sungguh merasa dekat dengan mu.. entahlah..”
“I think so.. sejujurnya aku orang yang sulit bersosialisasi, entahlah, aku merasa seperti sudah lama mengenalmu.. hehehehe...” mereka terkekeh bersama.
“Kanon Chan.. today is my birthday...” aku pemuda berambut hitam pekat itu.
“KISEKI !!” pekik kanon takjub
“Hell, you wanna kill me, huh?!”
“G-gomen.. i-i just a bit shock, really ?! oh, shit !!” the girl grumbled on herself, membuat pemuda di dekatnya bertanya-tanya heran.
“Is there something wrong, Ka-chan?!”
“T-today is my b-birthday too...”ujar Kanon akhirnya, walau masih dengan raut yang menyiratkan bahwa dia sedang shock berat.
“Wow! Kebetulan sekali..” pemuda itu juga ikut terkejut rupanya. “Kalu begitu.. Happy Birthday to you,..”
“Yeah, you too, tanjoubi omedeto, nee~..” dan sekarang they both burst on laughed. “Ao- kun, shall we take a picture together!”
“Whoooaa.. that’s my pleasure your highness..”
“Klik!”
“Look, Ao-kun.. Sugoi desu yo !!” the girl amazed
“Er~ Ka-chan.. saat aku sukses nanti, kita pasti akan bertemu lagi..”
“Tentu saja! Kau tidak boleh melupakan ku, hehehhe...” the man chuckles. “So..tidak berakhir sampai di sini saja kan ?!”
“No, Kanon, never... “
“I miss you, miss you so bad.. Yuu.. hiks”
Sunyi, bahkan deburan ombak tak mau menemaninya. Ia terlarut dalam sedihnya sendiri.
~~*~~
11.50pm, hujan salju telah mereda, begitu pula dengan kesedihan yang sedari tadi melanda wanita muda. Dan sekarang ia berdiri di tepian pantai yang airnya sedingin kulkas itu. Memandang jauh menembus pekatnya malam di pertengahan musim dingin itu.
“Sepuluh menit lagi Yuu, and now i’m standing here and waiting in the dark, this night is so damn cold, Yuu. Make me realize.. i must learn to stand up for my self. Couse i know, you can’t always be around me...” air mata kembali mengalir melewati pipi pucatnya, Kanon sungguh telah mencoba tegar selama 5 tahun ini, ia sungguh merasa jauh dengan pria yang telah memilikinya lahir dan batin itu.
Alarm ponselnya berbunyi~
12.00 am
“I hope you can hear me, Yuu..” ia menangkupkan ke dua tangannya dan memejamkan mata.. “Tuhan, aku berharap separuh nyawaku bisa terus ada di sisiku dan selalu menemaniku. Amin.”
“Now is my turn..” ujar seseorang yang sudah berdiri di sampingnya dan melakukan hal sama seperti wanita muda itu, “Tuhan, aku harap aku bisa selalu ada di sisinya, dan menjadi separuh nyawanya. Amin”
Hening....
“Y-yuu..” Kanon tak dapat menyembunyikan rasa takjubnya, karena sekarang separuh nyawanya yang hampir melayang sejak 5 tahun lalu itu sedang berdiri tepat di depannya. “You... hiks..hiks..”
Aoi menarik Kanon mendekat, menyembunyikan wanita yang ia cintai itu di balik pelukannya, berusaha membuat Kanon hangat di balik mantelnya. Seakan angin malam akan menerbangkan wanita yang sudah menjadi separuh nyawanya itu, Aoi makin mempererat pelukannya. And so does kanon. .
“Today is the day, i pray that we can break the wall that we’ve built together. I’m smal and this world’s big, but I’m not afraid of anything, and i don’t need much of anyting, i just wanna be your side. Couse i’m in love with you, my angel. There has been no one brighter than you , how am i supposed to be that king withoutyou.. you, half of soul..” pelukannya makin erat, Aoi telah mengungkapkannya, kata-kata yang ia simpan selama 5 tahun.
Simple, but he has not just an ordinary love.
“I love you Aoi, love you so very much. Couse you’re the only one i’d be with till the end. When i come undone, would you bring me back again? Back under the stars, and back into your arms, Aoi?”
“Yeah, i would..”
Aoi then place a slow yet careful kiss on Kanon’s lips and the fragile framed woman return the kiss in same pace. The kiss was so sad, so sweet yet so gentle and Aoi have to hold an urge to take his words back.. Aoi took the kiss willingly, careful not to break that tiny body in his arms. The kiss seems to forever as Kanon lean back and touch Aoi’s flawless cheek.
Simple, but they have not just an ordinary love.
The kiss ended so slowly and Kanon pat Aoi’s shoulder.
“Kau kabur, ya?!”
“Did I ?!”
“Yuu..”
“Ok ma’am.. aku kabur.. hehehe..”
“You are a bastard, Aoi!”
“Of course i’m not!! Aku hanya memenuhi janji ku, dear..”
“Huh?”
“I never promised the promise that i can’t make it done..” the man whispered in Kanon’s cold ear.
“Thanks, Yuu..” Kanon kembali memeluk Aoi, seakan tak mau lagi melepaskannya.
“No sweetheart, seharusnya akulah yang harus berterima kasih, berkat kau satu lagi mimpiku bisa terwujud..”
“What was that?!”
“Aku ingin menunjukkan bahwa aku bisa membuat dunia ikut tersenyum bersamaku dan separuh nyawaku..”
“Yuu..” the woman amazed
“What? I just...” and before he can speak much, Kanon’s lips sealed his.
For snows they have their own time....
Starting from now when 5 years have passed..
all the things we are struggling now, we will struggle again..
and we will meet the same people as we meet before...
I think, i would like to meet you again ...
~~Mikazuki Mirai~~
-----------------------------------------------------END-----------------------------------------------------
_MeDusA_ (^o^)//_
A/N: KYA KYA KYAAAAAAAAAAAAAAAA ! ! sankyuu yia medusaaaa ! XDDD diriku terkesan seperti gadis lemah dan kawaii ! padahal aselinyaaaa~ = =a . TERIMA KASIH SANGAT ! XD
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 komentar:
hiks ... aku terharu ... hiks ... tapi ...
ga cuco ma imej na kanon sih ... tapi ...
hiks ...
nak kau memang hebad bikin fic ...
hiks ...
wkwk .
ho oh . si mika membuat diriku 100% menjadi wanita ! XDD
moso di situ ak pake high-heels . .
padahal aselinya pake pentopel aja kagak pernah ! jiakakakk ! XDD
keliatan kanon.....keliatan....
dirimuw ntu kuan totally disolder....
same ajawh sech ma dakuw...XD
hahahhaaaa . .
tauk, dasar sekumpulan anak bishoujoo
Leave a Comment